Searching...

Popular Posts

Minggu, 30 Mei 2010

Alter Terlahir Berbeda

08.19

Sudah pasti Anda telah pernah mendengar kisah antara Alter dan Jane. Dimana Alterina Hofan (Alter) terlahir berbeda, dan diduga melakukan pemalsuan identitas. Jadi mana yang benar menurut Anda persoalan controversial ini, Alter adalah memang seorang perempuan yang berganti kelamin menjadi seorang laki-laki atau seorang laki-laki yang memiliki kelainan jenis kelamin?.

Berikut adalah informasi diperoleh dari kickandy.com, agar kita dapat mengetahui persoalan ini dari sisi medisnya, yang diperkirakan Alter menderita sindrom Klinefelter.



Dalam dunia medis, khususnya ilmu genetika, dikenal sindrom yang disebut sebagai Sindrom Kelainan Sel Kromosom. Dan sindrom Klinefelter ternyata hanya salah satu dari sekian varian sindrom Kelainan Sel Kromosom. Masih ada lagi varian sindrom ini, yang ternyata banyak terjadi di Indonesia dan jarang disadari oleh banyak keluarga. Selain Klinefelter, masih ada Turner-Syndrome dan Double-Y Chromossome. Dan tamu-tamu Kick Andy episode ini adalah sekian dari ratusan penderita yang diperkirakan ada di Indonesia.

Alter sendiri, pada awal kelahirannya dianggap sebagai seorang perempuan. Kelainan pada alat kelaminnya-lah, yang membuat dokter dan orang tuanya menganggapnya sebagai bayi perempuan. Alter didandani dan diperlakukan sebagaimana layaknya anak perempuan, bahkan hingga dia kuliah. Namun pergolakan terjadi dalam batin Alter. Ia justru merasa bahwa dirinya adalah seorang laki-laki, baik secara fisik atau alat kelamin laki-laki yang kemudian berkembang seiring pertumbuhan usianya, maupun secara psikologis. Ia lebih menyukai segala hal yang berbau laki-laki.

Hingga Alter akhirnya memutuskan untuk ”merekonstruksi” tubuhnya pada tahun 2006, dan mengubah secara hukum status jenis kelaminnya di PN Jayapura, tanah kelahirannya. Hingga akhirnya Ia bertemu Jane sebagai seorang laki-laki dan menikahinya. Di sinilah semua persoalan yang bersumber dari kelainan kromosom yang dideritanya berawal dan menjadi kasus yang menghebohkan dunia hukum nasional.

Kisah Penderita Kelainan Kromosom Lainnya

Salah satunya adalah M.Rohim. Remaja asal Salatiga ini menderita sindrom yang sama persis dengan Alter. Namun berbeda dengan Alter, Rohim diperlakukan oleh orang tuanya sebagai seorang laki-laki. Hanya saja persoalan menyambutnya saat perkembangan alat kelaminnya tidak berjalan sebagaimana mestinya. Juga persoalan psikologis Rohim yang bagi kebanyakan orang di sekitarnya, dianggap ”banci” saat mereka tahu me ngenai pertumbuhan alat kelaminnya yang tidak sempurna.

Sementara Munaeroh, perempuan asal Batang Jawa Tengah menderita sindrom kebalikan dari Klinefelter, yaitu Turner-Syndrome. Munaeroh terlahir dengan jenis kelamin perempuan, namun mengalami ketidaksempurnaan pertumbuhan alat kelamin perempuannya. Bahkan saat menginjak usia remaja, di saat teman-teman perempuan sepermainannya mengalami menstruasi, ia tidak mendapatkannya. Bahkan hingga kini. Namun ia tetap menjalani hidupnya secara normal, bahkan hingga menikah dengan Hasan, suaminya saat ini.

Dan masih ada Rahmat Sutardi. Kisah pemuda asal Pemalang Jawa Tengah ini lebih unik lagi. Rahmat pernah menjalani 20 tahun kehidupannya sebagai seorang perempuan bernama Leni Mariana. Rahmat menderita sindrom kelainan kromosom yang disebut sebagai Double-Y Chromossome, yang secara simbol kromosom berkebalikan dengan Klinefelter. Jika Klinefelter ditulis lambangnya sebagai XX-Y, maka Double-Y Chromossom dilambangkan dengan X-YY. Dan dampak secara fisik, adalah adanya dua alat kelamin di tubuhnya. Dan karena saat bayi alat kelamin perempuan-nya lebih dominan, menyebabkan orang tuanya menganggapnya sebagai anak perempuan dan kemudian memperlakukannya sebagai anak perempuan Leni Mariana. Dan pergolakan batin Leni seiring pertumbuhan usia serta alat kelamin laki-lakinya, berujung pada keputusannya untuk melakukan operasi di bawah Tim Penyesuaian Kelamin RS Dr Kariadi Semarang. Kini secara hukum, Rahmat pun telah sah menyandang status sebagai laki-laki.

Bagaimana kisah-kisah menarik yang mengikuti perjalanan hidup mereka seperti Alter yang ”terlahir berbeda” karena kelainan kromosom ini? Apakah mereka tetap bisa ”sembuh” dan menjadi orang dengan status jenis kelamin yang sesuai dengan kodratnya?.

0 komentar:

Posting Komentar