Searching...

Popular Posts

Kamis, 03 Desember 2009

KAMPUNG GELAP DI WILAYAH INDONESIA

09.57
Di samping ini adalah gambar seorang wanita cantik dan seksi, tapi tidak nampak jelas karena sedang berada dalam kegelapan. Ets...tulisan kali ini bukan untuk membahas wanita cantik dan seksi pada gambar, tetapi tentang kegelapan...tepatnya Kampung Gelap di Wilayah Indonesia.



Apakah Anda pernah berada dalam daerah gelap? Oh..pastinya Anda tidak merasa nyaman dalam keadaan tersebut, apalagi jika sebelumnya Anda sering berada pada daerah Terang Benerang. Ups..."Terang Benerang", kayak kata-kata SBY saja saat Konfrensi Pers mengenai kasus Bank Century (BC).



Kemarin, tepatnya 2 Desember 2009 saya duduk di depan televisi, menunggu penayangan berita-berita hot di tanah air kita. Hasilnya, kok semuanya mengenai Bank Century (BC), padahal kasus ini sudah lama diusut lho, belum kelar yah? atau tidak ada institusi pemerintah yang bisa menyelesaikannya !!!.



Lanjut tentang Kampung Gelap di Wilayah Indonesia yang tepatnya berada di Kampung Cigintung Desa Cijurey Kabupaten Sukabumi, dimana terdapat kurang lebih 400 rumah yang tidak mendapat penerangan/listrik dari pihak PLN. Kampung Cigintung Desa Cijurey sangat gelap jika malam hari tiba, ditambah dengan jalan yang rusak menyebabkan kurangnya aktivitas pada malam hari (sumber : Mata Kamera, tv one).



Eh...Asal tau saja, Kampung Cigintung Desa Cijurey dekat dari Kota Sukabumi dan tidak terlalu jauh dari Ibukota Negara Jakarta. Kok bisa gitu?. Warga kampung Cigintung telah lama berusaha untuk memperoleh penerangan dari PLN, dengan mengajukan permohonan penyambungan listrik, namun belum terealisasi sampai sekarang.



Dalih dari pihak PLN, bahwa daya listrik untuk melakukan penyambungan baru tidak cukup sehingga Surat Izin Penyambungan (SIP) tidak diterbitkan. Akibat dari penantian yang tak pasti sehingga warga Kampung Cigintung dan aparat Desa Cijurey berinisiatif untuk melakukan pencantolan listrik dari desa tetangga yang jaraknya sekita 2 kilometer. Daya listrik lewat pencantolan dialirkan ke rumah-rumah warga dan penggunaanya maksimal 1 balon lampu 5 watt tiap rumah. Pertanyaannya, cukup nggak yah, 5 watt menerangi sebuah rumah ?.



Selain itu, ternyata pernah ada upaya dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bersedia membantu menghilangkan keresahan warga kampung Cigintung akan listrik. Ironisnya, setelah warga kampung mengumpulkan konstribusi sebanyak Rp 10.000,-/Kepala Keluarga, dari pihak LSM hanya membawa kabur kostribusi tersebut (oknum). atau dengan kata lain PENIPUAN.



Kasihan yah nasib warga kampung Cigintung, sudah tidak menikmati listrik, ditipu oleh oknum, eh...ditambah lagi mengenai masalah pendidikan. Para pelajar terkendala menyelesaikan tugas sekolah dan belajar di rumah. Kan rumahnya remang-remang lampu 5 watt !!!. Kemungkinan ada pelajar juga yang tidak terlalu paham mengaplikasikan komputer dan media elektronik lainnya yang dapat menambah keterampilan pelajar. Wah, ketinggalan nih generasi muda bangsa ini ?.



So...!!! Ini masalah yang akan menambah pekerjaan rumah Pemerintah Indonesia. Setelah pemadaman bergilir, pemerintah juga harus lebih serius memperhatikan wilayah tanah air yang belum mendapat pasokan listrik. Pemerintah dan pihak PLN harus berupaya menambah dan mengembangkan pembangkit listrik, serta mengembangkan sumber-sumber pembangkit alternatif, agar daya listrik dapat menerangi seluruh tanah air.



Kampung Cigintung Desa Cijurey Sukabumi hanya menjadi salah satu contoh kampung gelap di wilayah Indonesia. Masih banyak terjadi di daerah lain, seperti di daerah pegunungan Sulawesi Selatan, daerah Papua dan banyak pada daerah-daerah kepulauan.



Hmmm...Ini bukan tulisan yang sifatnya berencana merusak nama baik suatu institusi atau daerah, melainkan sebagai bahan pertimbangan pemerintah dan pihak terkait untuk bertindak lebih tepat demi kesejahteraan masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar