Searching...

Popular Posts

Jumat, 24 September 2010

Pengakuan Sofyan Tsauri "Ini Perintah Allah"

09.15
Pengakuan Sofyan Tsauri Ini Perintah Allah

Pengakuan Sofyan Tsauri "Ini Perintah Allah". M Sofyan Tsauri sosok seorang polisi yang dipecat akibat melakukan poligami dan desersi pada tahun 2009. Ironisnya, Sofyan Tsauri lebih memilih untuk mengabdikan dirinya menjadi teroris.

Sofyan Tsauri alias Abu Ahyass alias Marwan juga turut mendirikan kamp pelatihan kemiliteran khusus teroris di Jantho, dan sangat bangga melakukan hal tersebut. Menjadi teroris baginya merupakan cita-cita agar dapat menegakkan syariat Islam di Indonesia. Berikut pengakuan Sofyan Tsauri di Pengadilan Negeri (PN) Depok, Jawa Barat kepada Tribunnews.com, Kamis (23/9/2010).

Saya bukan penyusup atau intel polisi. Saya adalah buah dari dakwah tauhid. Kalau saya susupan, saya tempatnya bukan di dalam sel.

Saya ditangkap bersama istri saya. Kalau mau tahu bagaimana saya ditangkap, tanya istri saya.

Saat penangkapan, suasananya sangat dramatis, ada tembakan di jalan. Saya bukan susupan. Saya sangat menyayangkan kalau ada yang bilang saya intel penyusup.

Saya sudah memberikan mereka 28 senjata api dan puluhan ribu peluru. Justru saya dikhianati oleh mereka. Saya menjadi kambing hitam atas kegagalan jihad di Aceh.

Jihad Aceh sudah kami rencanakan. Mungkin mereka tidak crosscheck ke sana. Mungkin mereka minim pengetahuan tentang saya. Bisa di-crosscheck ke Polres Depok, siapa saya.

Saya itu awalnya ingin menegakkan syariat Islam untuk membawa Indonesia ke jalan yang lebih baik karena hanya dengan syariat Islam, Indonesia akan menjadi lebih baik.

Tokoh mujahid yang saya suka adalah sosok Dulmatin, dan saya memang sengaja mencari tahu keberadaan dia untuk bergabung. Karena Allah, saya akhirnya bertemu Dulmatin. Kemudian saya dan beliau ketemu di Aceh, lalu mengadakan program latihan di Aceh.

Saya ketemu Dulmatin di Aceh akhir tahun 2008 dan awal 2009. Saya waktu itu sudah desersi. Saya juga bilang sama Dulmatin kalau saya ini desertir polisi karena bulan Juni 2009 dipecat.

Banyak rumor beredar, saya dipecat karena sakit hati, lalu cari jalan lain. Itu salah. Saya sebelum menjadi polisi sudah aktif berdakwah. Kemudian karena tuntutan, dan panggilan dakwah tauhid, saya memilih jalan berjihad.

Saya tidak merasa dikhiananti korps yang thogut (kepolisian). Saya sudah keluar dari polisi, baru saya jadi teroris. Apa yang dilakukan ini bukan tindakan teror. Ini adalah ibadah, ini perintah Allah yang wajib.

Saya bersama Dulmatin sebulan di Aceh. Berkeliling ke semua wilayah Aceh karena mengumpulkan faksi-faksi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di sana untuk jihad. Kami cari orang GAM yang mau bertempur kembali.

Banyak yang mau ikut. Ada yang berasal dari pesantren, mantan-mantan GAM juga ada dan banyak dari beberapa elemen.

0 komentar:

Posting Komentar